Sedikit bercerita tentang anak anaknya Iwan Fals, ternyata Iwan Fals menciptakan sebuah lagu tentang anak anaknya, lagu pertama yang berjudul GALANG RAMBU ANARKI yaitu anak pertama Iwan Fals, disini mencerita lahirnya GALANG bersamaan dengan kenaikan BBM yang melambung tinggi.
Lagu yang ke dua yaitu yang berjudul ANNISA yang merupakan nama dari anak kedua Iwan Fals yaitu ANNISA CIKAL RAMBU BASSAE, begitulah nama lengkapnya. Lagu "ANNISA" ini rencananya akan di publis ke dalam album AKU SAYANG KAMU. Namun karena liriknya yang terlalu kritikus, perusahaan batal menyertakan lagu tersebut ke dalam album.
Lagu yang ke tiga yaitu RAYA lagu dari anak Iwan Fals yang ke tiga yang nama lengkap aslinya RAYA RAMBU RAMBANI, singkat dalam lirik tersebut menceritakan kelahiran raya dan menyampaikan sebuah kata "Tumbulah tumbuh menjadi yang kau mau, jangan sombong jangan jadi penipu, bergembira selalu tolong orang yang tak mampu".
Sumber tulisan dan foto : Yunasjen
Dan yang anehnya ke tiga anak Iwan Fsls itu lahirnya semua di bulan Januari, dan setiap nama ada kata RAMBU, berikut dibawah ini lirik lagunya :
GALANG RAMBU ANARKI
Galang Rambu Anarki anakku
Lahir awal Januari
Menjelang pemilu
Galang Rambu Anarki dengarlah
Terompet tahun baru
Menyambutmu
Galang Rambu Anarki ingatlah
Tangisan pertamamu
Ditandai BBM membumbung tinggi
Maafkan kedua orang tuamu kalau
(Tak mampu beli susu)
BBM naik tinggi (susu tak terbeli)
Orang pintar tarik subsidi
Mungkin bayi kurang gizi
Galang Rambu Anarki anakku
Cepatlah besar matahariku
Menangis yang keras janganlah ragu
Tinjulah congkaknya dunia buah hatiku
Doa kami di nadimu
Galang Rambu Anarki dengarlah
Terompet tahun baru
Menyambutmu
Galang Rambu Anarki ingatlah
Tangisan pertamamu
Ditandai BBM melambung tinggi
Maafkan kedua orang tuamu kalau
(Tak mampu beli susu)
BBM naik tinggi (susu tak terbeli)
Orang pintar tarik subsidi
Anak kami kurang gizi
Galang Rambu Anarki anakku
Cepatlah besar matahariku
Menangis yang keras janganlah ragu
Tinjulah congkaknya dunia buah hatiku
Doa kami di nadimu
Cepatlah besar matahariku
Menangis yang keras janganlah ragu
Hantamlah sombongnya dunia buah hatiku
Doa kami di nadimu
ANNISA
April pertama kali aku mulai rasa
Diperut istriku ada nafas
Saat gelisah marah dan takut menyatu
Dua belas hari aku dijamu polisi melulu
Namun semua lewatlah sudah
Batin ibu dan ayahmu selamat
Sementara Tuhan tetap teruskan niatnya
Berkembanglah benih di rahim istriku
Juli bulan keempat amuk api di Penjaringan
Hanguskan jiwa saudaramu nak
Dua puluh ribu orang dikotak katik taktik
Namun benarkah taktik hanya isyu
Tetapi ayah tak sanggup berbuat apa - apa
Sebabnya engkau tahu ayah bukan Superman
Jiwaku yang merintih melihat mereka yang gusar
Walau begitu api kian membesar
Dua belas September bulan berikutnya
Saat degup jantungmu semakin jelas
Di Tanjung Priok sana ada orang marah
Penjuru Jakarta dicumbu resah
Sementara setelah itu
Semua orang takut buang hajat juga takut
Begitu banyak kantong plastik yang tersebar
Siap janjikan maut disetiap jengkal tanah air kita
Akhir Oktober tujuh bulan usiamu
Tanpa sajen rujak tujuh rupa
Bagaimana mungkin adakan selamatan
Banyak pasar yang tutup sebab Cilandak meledak (kena mortir)
Anakku nomor dua cukup istimewa
Waktu dalam perut semua orang pada ribut
Banyaknya peristiwa menyambut tangismu
Sadarilah sadari sadarilah oh... Annisa
Cepatlah besar matahariku
Menangis yang keras janganlah ragu
Tinjulah congkaknya dunia buah hatiku
Doa kami di nadimu
Cepatlah besar matahariku
Menangis yang keras janganlah ragu
Hantamlah sombongnya dunia buah hatiku
Doa kami di nadimu
RAYA
Dua-dua januari dua ribu tiga.
Raya rambu rabbanii anak ketiga.
Dua-dua januari anak nomor tiga.
Tanggal dan bulan sakti janjian kita.
Mas Galang dan mbak Cikal lahir januari juga.
Padahal papa mama mu virgo dan libra.
Yang jelas itu rezeki keluarga kita.
Raya rambu rabbani anak ketiga.
Lahir di desa sepi yang menjadi kota.
Gemuruh doa-doa menjaga dirimu.
Bersyukurlah selalu jangan sampai lupa.
Tak terasa sudah bertahun-tahun berlalu.
Tumbulah tumbuh menjadi yang kau mau.
Jangan sombong jangan jadi penipu.
Bergembira selalu tolong orang yang tidak mampu.
Raya rayalah hati.
Pikiran juga badan.
Raya rambu rabbani anak desa
Yang memikul beban dengan riaang [tenaaang]
Lihaatlah ia sedang menyaapa dunia.
Dua-dua januari rayalah Rabbani.
Rambu-rambu syurga juga duniawi.
Kau datang tak terduga menjadi tenaga.
Dalam hidup sementara yang penuh makna.
Jangan sesali semua yang sudah terjadi.
Suka dan duka tergantung engkau sendiri.
Waspadalah selalu dalam menjalani.
Tetap gagah berdiri, lewati badai sendiiri.
0 Comments