Virgiawan Listantoa nama aslinya, Ketika pertama jadi pengamen jalanan dulu. Karena dandanannya yang "Fals", keluar masuk gedongan hanya bersandal jepit atau sepatu kets lusuh, jeans butut dan kaos oblong yang jarang ganti, Akhirnya teman temannya seprofesinya di bandung memanggilnya Iwan fals
Mulai kariernya sebagai pemusik jalanan sepanjang Braga dibandung tahun 1975, Iwan fals yang Melejit lewat Umar Bakri, sarjana muda, Bola pingpong, Ethiopia, Sampai ke Mata Dewa Dan Bento, Tetap tidak Meninggalkan kefalsannya itu. Padahal, dengan kesuksesan beberapa album yang juga berarti kesuksesan Materi, Kalau mau dengan gampang ia membeli rumah dan mobil mewah. Apalagi belakangan ia juga akrab dengan jutawan muda Setiawan Djodi. Tapi kenapa tidak? "Saya tak suka mengada ngada atau munafik. Kesukaan saya ya begini ini", Ujarnya Cuek.
Jumlah penggemarnya hanya bisa ditandingi Rhoma irama. Tapi ia mengaku beberapa hitsnya bukan "Karangannya"
Akan tetapi, dengan nada "Fals" ia selalu merendahkan diri. "Saya tidak hebat. Apanya yang hebat? Saya tidak mencipta kok. Lagu lagu saya semua muncul tanpa diSengaja dan mengada ngada, atau mengarang. Saya tidak mengarang, semua yang saya lagukan itu ada di sekeliling kita. Dan semua orang bisa melihatnya. Saya tersentuh, lalu saya ambil idenya, dan setelah ketemu makna nya, lalu saya rangkai dengan komposisi irama, jadilah lagu saya, " Ungkap iwan tentang karya karyanya yang meledak itu.
Sebagai contoh ia Menceritakan pengalamannya dalam membuat lagu " Suatu hari, selagi jalan jalan, saya melihat pedagang kaki lima di pukuli "TIBUM" (Petugas ketertiban). Sebagai sesama manusia , saya tersentuh dan mencoba mengingat kan kesewenang wenangan itu. Tapi, Eh malah ganti saya yang dibentak. Saya kan tidak mungkin dong berantem sama petugas, "Lanjut iwan.
Sebagai seniman musik, Iwan lalu mencoba mengingat kan semua itu lewat lagu, baik dengan kaset maupun bernyanyi di panggung. Tapi akibat nyanyinya " Falsnya" itu "Eh, saya di tangkap, di interograsi selama 12 hari, lalu di tahan 2 bulan. " Kapok? "Lho, Di tahan ya kapok, Tapi karena saya merasa berbuat benar, di tahan jadi kesal. Lalu saya buat lagu dengan judul "KESAL...."
Begitulah. Iwan fals, yang kini telah pula mendapat sebutan baru "Si Bento", Tak pernah Mengakui dirinya hebat. Padahal kepekaannya sebagai seniman dalam berkarya, dan berhasil secara komunikatif mengungkap ketimpangan sosial yang ada, belum ada yang menandingi. "Itu terserah orang yang menilai. Tapi dalam kamus hidup saya, dapat berguna bagi sesama itu sudah bahagia. Dan saya hanya bisa menyanyi, Maka saya mencoba untuk berguna dengan apa yang saya Bisa", Katanya....
Mudah"an B'manfaat...
Kutipan April 1991
Salam Dari FalsMania independent (HK)
===========================================
Artikel ini diambil dari majalah/koran kemudian telah di ketik ulang dan di re-upload, dan ini hanya sekedar membagi wawasan agar dapat membacanya kembali, khususnya kepada penggemar Iwan Fals. Semoga bermanfaat
0 Comments