Kabar gembira itu akhirnya datang juga. Kekuatiran akan membludaknya penonton pergelaran konser tunggal Iwan Fals yang hanya satu kali, pada 30 Januari 1993, di Stadion Utama Senayan (sekarang Stadion Utama Gelora Bung Karno), ditambah sehari lagi. Jelasnya, pergelaran amal untuk membantu korban bencana alam Flores dari Iwan Fals itu diselenggarakan 29 dan 30 Januari 1993. Sedangkan tempatnya juga diubah, yakni di stadion Lebak bulus Jakarta Selatan.
Namun sebelum konser amal di Stadion Lebak Bulus Jakarta pada 29 dan 30 Januari mendatang itu, penyanyi idola remaja Iwan Fals akan menyumbangkan suaranya di News Cafe, Jakarta. Minggu malam ini. Dalam pergelaran itu, Iwan Fals tidak sendirian hadir juga Fals Back Band dan Setiawan Djody.
Yang menarik dari pergelaran amal, juga untuk Flores itu, adanya lelang lukisan dari pelukis Hardy dan Astarie Rasyid. Dan, Maecenas Setiawan Djody yang baru saja menyelesaikan albumnya, menyumbang gitar untuk dilelang. Hasilnya, tentu saja untuk Flores.
Pergelaran yang terselenggara berkat kerja sama Tabloid Citra dan Harian Jakarta Post ini, juga mengundang beberapa penyanyi lain. Jadi tidak mustahil para penyanyi itu akan tampil menyumbangkan suaranya. Juga Setiawan Djody, barangkali akan terpanggil untuk tampil menyumbangkan suaranya.
"Karena saya tidak memiliki benda yang bisa dilelang, saya akan menyumbangkan suara saja. Karena saya hanya seorang penyanyi," kata Iwan Fals.
Sumber : Tabloid Citra, tahun 1993.
Kutipan : Yunasjen
==============================
Artikel ini diambil dari majalah/koran kemudian telah di ketik ulang dan di re-upload, dan ini hanya sekedar membagi wawasan agar dapat membacanya kembali, khususnya kepada penggemar Iwan Fals. Semoga bermanfaat.
Haturnuhun
0 Comments