Ngomong-ngomong soal buku, saya suka membaca bermula tatkala saya djadi pemburu berita-berita yang berhubungan dengan Iwan Fals. Ada toko yang menyewakan buku dan majalah, nah saya selidiki per halaman majalah ada berita Iwan Fals atau tidak, kalau ada saya sewa, lalu saya copy halaman yang ada Si Maetro itu. Saya menyatakan pensiun memburu berita atau artikel Iwan Fals pada diri sendiri pada malam yang hening, adalah ketika muncul internet dan warnet. Lewat internet, hal-hal yang menyangkut Iwan Fals semua ada. Dari Iwan lagi galau sampai tidak, ada.
Tetapi membaca teks proklamasi eh membaca teks di atas kertas rupanya menjadi semacam candu, maka aku memburu buku, baik buku penting, setengah penting, sampai yang tidak penting sama sekali. Saya jadi pelanggan di Perpustakaan Singkawang. Sekarang sudah lama tidak ke sana lantaran setelah saya cermati secara mendalam, bukunya itu-itu saja, bahkan yang paling dominan adalah buku manusia sempurna: Aa. Gym. Tetapi ada sebuah buku yang tidak terlalu diperhatikan oleh Pengunjung yang cukup bagus kalau dibaca, tapi rahasia donk, dan sekarang saya berteman di pesbuk dengan Penulis buku tersebut yang bernama, rahasia donk :b
Dari semua buku yang kubaca, semua bukan kuhafal, tapi kulepaskan untuk saya tetap berpegang pada nalar sendiri dan juga hati nurani, huekkk, sungguh aku kadang jadi hilang selera menyebut hati nurani sejak muncul partai yang namanya pakai mengatas namakan hati nurani, puih!
Sekarang saya sedang miskin bacaan dalam bentuk buku. Ujung-ujungnya status ini mengatakan:
"Bagi Anda yang punya buku baik itu buku terlarang maupun buku yang disarankan, dan Anda sudah membacanya, daripada Anda sumbangkan buat Kere Niye, mending lemparkan saja ke saya ya!". (Abdul Rani)
Sumber Foto : Andul Empe Fals
0 Comments