Sunyi... sepi menyeringai.. mesin industri henti reaksi. Upah keruh sambung nyawa sekarat. Keringat dingin telinga dengar sapu jagat. Waktu sepikul bayaran tak sepadan seakan strata terendah peradaban. Energi di peras emas digali pribumi kekal jadi kuli. Terasing oleh asing terdzolimi pandemi. Gemuruh upah keruh teroris nyata peradaban hina. Manusia tak di manusiakan tukang minta lagi mulia. Di tengah komplikasi ajak halusinasi tanpa kompromi. Tuan takur tebar janji dalam abadi. Fiksi khianati fakta ucapan khianati fitrah Tuhan. Satu jalan satu haluan buruh sama cari makan. Hadang di pertigaan setan tujukan jahanam. Jiwa tersesat hilang hak kerja tertanam. Situasi diterpa marabahaya lestarikan demonstrasi lewat sastra. Mari sini buka hati.. berdiri tuntut hak asasi.
Lord El
0 Comments