Iwan Fals dan Didi Kempot sama sama memulai kisahnya dari pengamen jalanan.
Kedua pengamen itu akhirnya menjadi legend musik dengan karya karya mereka yang melegenda.
Menurut saya, Mereka berdua memecah kebuntuan yang sedang terjadi dan dialami masyarakat di era nya masing masing.
Zaman Iwan Fals dengan kelompok legendaris Swami dan Kantata Takwa, mereka menjadi sangat fenomenal karena saat itu masyarakat dalam kekangan rezim yang sangat otoriter..
Masyarakat terbungkam..
Masyarakat terkekang...
Rakyat mau ngomong takut hilang, salah dikit pasti diciduk.
Pembungkaman itu terjadi begitu lama.
Media masa juga dibungkam, semua harus ikut arahan rezim.
Ketika itu Iwan Fals dkk bersuara lantang tanpa takut mati...
Semua tercengang..
Kok pengamen ini berani banget...
Hampir semua panggung Iwan Fals saat itu, pasti dihadiri ribuan orang..
Sempat dicekal, tidak boleh tampil..
Tetapi masyarakat kadung gandrung..
lewat lyrik lagu yang mewakili kegundahan rakyat pada masa itu.
Lihat saja lagu bongkar " robohkan setan yang berdiri mengangkang"..ooo ya o ya bongkar.
Ingat lagu "Bento" yang bercerita tentang rajanya mafia di lingkaran kekuasaan yang saat itu memang betul betul menguasai segala sektor kehidupan di negara ini.
DPR yang katanya mewakili rakyat, malah menyanyi dengan lagu setuju, dengan apapun kemauan rezim.
Mereka asyik tidur di ruang rapat..
Ratusan lagu lagu Iwan Fals, mungkin jumlahnya ribuan, saya tidak tahu pasti....semua cerita di lagu Iwan seolah mewakili apa yang dirasakan masyarakat saat itu.
Sekarang ini bang Iwan fals masih berkarya, tetapi Iwan cenderung lebih santai dengan karya karya lagu cinta atau tema suka suka dia.
Mungkin Iwan pikir, untuk apa bersuara lantang mengkritik pemerintahan atau siapapun yang berkuasa lewat lagu pada era saat ini.
Itu sudah basi..
Karena zaman ini, semua orang sudah berani bersuara lantang, semua orang punya akun media sosial, semua orang bisa punya chanel youtube.
Semua media bisa kritik keras ke rezim yang berkuasa.
Semua orang sudah menikmati kebebasan bersuara tanpa takut hilang diculik.
Saking bebasnya bersuara lantang, sehingga setiap pesta demokrasi, masyarakat seolah terbelah, media sosial selalu diwarnai dengan cek cok , berantem, hoax, penggiringan opini.
Belum lagi media masa yg harusnya netral juga ikut ikutan berpihak pada orientasi politik pemodalnya.
Masyarakat mulai jenuh, mulai jengah dengan situasi yang berkembang saat ini. Masyarakat butuh sesuatu yang netral, mereka butuh sesuatu yang santai..
Lord Didi kempot hadir dengan karya karyanya yang menyihir dengan lirik lirik patah hatinya. Masyarakat yg jenuh dgn segala isu isu politik, seperti menemukan apa yang mereka cari, santai dan enak untuk dijogeti, tanpa beban yang berat.
Maka ambyarlah semua orang bersama lord Didi kempot.
Semua tersihir..
Stasiun balapan
Semua menangis bareng sambil
Menyanyi lagu pamer bojo.
Senggakan istimewa khas cendol dawet.
berjoget bareng lewat lagu banyu langit
Sayang euforia masyarakat ini, tiba tiba terhenti..semua menangis, semua ambyar..
Lord Didi Kempot mendadak pergi, dan tak kan pernah kembali..
Semua hanya termenung..
Hanya tinggal karya karyamu yang akan menjadi tombo kangen sobat ambyar.
Selamat jalan mas didi kempot, semoga dimudahkan semua jalanmu.
Dan untuk bang Iwan Fals, semoga sehat selalu dan terus berkarya.
Kalian berdua adalah seniman seniman hebat yang terlahir sesuai kebutuhan zaman.
Salasa, 8 mei 2020
A Gunawan Sutanto
0 Comments