SELAMAT DATANG DI BLOG "IWAN FALS INFO" SEMOGA BERMANFAAT BAGI PARA PENGUNJUNG

Berikut 8 Perjalanan Karier Iwan Fals Dari Masa Ke Masa

Iwan Fals merupakan legenda musik Indonesia. Lagu-lagunya memiliki kepekaan, lembut, dan mudah tersentuh oleh potret kehidupan masyarakat.

Iwan Fals menulis syair dengan hati. Suara hati lebih jujur dan bebas mengekspresikan diri.

Bagi penyanyi kelahiran Jakarta 3 September 1961 ini menulis syair adalah rutinitas dan tidak mesti menunggu mood. Yang Iwan Fals lakukan ambil gitar, memetik gitar, dan bernyanyi.

Berikut 8 perjalanan karier Iwan Fals dari masa ke masa seperti dikutip dari situs pribadinya.

Baca juga: Tutup Tahun, Iwan Fals Gelar Konser Berbasis Daring


1. Mengamen

Perjalanan karir musik Iwan Fals dimulai ketika duduk di bangku SMP di Bandung. Iwan Fals memainkan gitar yang dimilikinya sejak kecil.

Iwan Fals lebih memilih memainkan lagu sendiri. Dengan memegang prinsip hidup mengalir dan memandang hidup dengan sederhana maka tercipta lagu-lagu yang liriknya lucu, humor, bercanda, dan membuat orang bahagia.

Iwan Fals mengamen kalau ada hajatan, kawinan, atau sunatan. Yang menemani Iwan Fals mengamen adalah Engkus, seorang tukang bengkel sepeda motor. Dari bengkel, Engkus tahu jika ada yang punya hajatan.


2. Awal Rekaman

Awal mula rekaman Iwan Fals ketika dia dicari seseorang bernama Bambang Bule dari Jakarta. Dia menawari Iwan Fals rekaman karena mendengar suara penyanyi berumur 57 tahun ini dari Radio 8 EH milik ITB.

Mahasiswa ITB sering mengajak Iwan Fals pada acara kampus. Saat itu Iwan Fals masih sekolah di SMAK BPK Bandung. Iwan Fals bersama Toto Gunarto, Helmi, dan Bambang Bule yang tergabung dalam Amburadul memutuskan rekaman di Istana Music Records Jakarta. Namun kasetnya tidak laku dan Iwan Fals mengamen lagi dan kadang-kadang ikut festival.


3. Ikut Festival

Setelah meraih juara di festival musik country, Iwan Fals mengikuti festival lagu humor yang diselenggarakan Lembaga Humor Indonesia. Oleh Arwah Setiawan (almarhum) lagu-lagu humor Iwan Fals lalu direkam. Rekaman ramai-ramai bersama Pepeng, Krisna, dan Nana Krip. Tetapi rekaman ini pun tidak sukses.


4. Rekaman di Musica Studio

Akhirnya Iwan Fals rekaman di Musica Studio dan musik Iwan Fals mulai digarap serius. Musik pada album Sarjana Muda ditangani Willy Soemantri.

Album Sarjana Muda banyak diminati dan Iwan Fals mulai mendapatkan berbagai tawaran untuk bernyanyi.

Namun meski sudah rekaman dan kaset cukup laku tetapi kebanyakan orang hanya tahu nama tidak kenal wajah Iwan Fals. Iwan Fals pun tetap menjalani profesinya sebagai pengamen.

Iwan Fals baru berhenti mengamen setelah lahir anak kedua, Cikal, pada tahun 1985. Kemudian masuk televisi setelah tahun 1987 dan Lagu Oemar Bakri sempat ditayangkan di TVRI.


5. Konser Dilarang

Selama Orde Baru, ada beberapa jadwal konser Iwan Fals yang dilarang dan dibatalkan oleh pihak keamanan. Hal ini karena lirik-lirik lagunya yang kritis, demonstratif, dan membangkitkan perlawanan massif.

Tur 100 kota di seluruh Indonesia terhalang oleh pembatalan izin secara tiba-tiba oleh kepolisian. Padahal seluruh perlengkapan, personel, seluruh persiapan konser sudah matang, dan sudah berada di lokasi konser Palembang. Akhirnya seluruh rangkaian tur 100 kota dibatalkan.


6. Kantata Takwa

Saat bergabung dengan Swami nama Iwan Fals semakin mencuat dengan mencetak hits sangat fenomenal, Bento dan Bongkar. Perjalanan musik Iwan Fals terus berlanjut ketika Kantata Takwa pada tahun 1990 merilis album. Kantata Takwa merupakan grup musik yang dipayungi WS.Rendra, Setiawan Djody, Jocky Suryo Prayogo, Donny Fatah, Inisisri, dan Sawung Djabo. Iwan Fals menjadi penyanyi di grup musik ini.


7. Berkeluarga

Iwan Fals menikah dengan Rosana atau Mbak Yos. Dari pernikahan ini Iwan Fals dianugerahi tiga orang anak yaitu Galang Rambu Anarki (almarhum), Annisa Cikal Rambu Basae dan Raya Rambu Rabbani. Nama yang kedengaran unik namun memiliki arti. Dan setiap nama anaknya selalu ada nama Rambu yang artinya tanda atau petunjuk, maksudnya supaya mereka menjadi tanda atau petunjuk bagi dirinya maupun bagi kehidupan orang-orang sekitarnya.

Nama Galang dijadikan salah satu lagu Iwan, berjudul Galang Rambu Anarki pada album Opini , yang bercerita tentang kegelisahan orang tua menghadapi kenaikan harga-harga barang. Hal ini sebagai imbas dari kenaikan harga BBM pada awal tahun 1981 yaitu pada hari kelahiran Galang pada 1 Januari 1981.

Galang mengikuti jejak ayahnya sebagai musisi. Galang bergabung sebagai gitaris dalam kelompok musik Bunga. Namun Galang meninggal dunia pada 25 April 1997. Iwan Fals sejak itu cukup lama menghilang dari dunia musik.

Iwan Fals mulai aktif lagi pada tahun 2002 dengan menciptakan album yang bertajuk Suara Hati. Di dalam album ini ada lagu yang bercerita tentang keikhlasan menghadapi kenyataan kepergian Galang yang berjudul Hadapi Saja.

Annisa Cikal Rambu Basae atau Cikal diabadikan sebagai judul album dan judul lagu Iwan Fals yang terbit tahun 1991. Pada 22 Januari 2003, Iwan Fals diberikan anugerah yakni lahir seorang anak lelaki yang diberi nama Raya Rambu Rabbani. Nama Raya sebagai putra ketiga dikukuhkan menjadi judul untuk album terbaru Iwan Fals.


8. Konser Pecahkan Rekor Penonton Terbanyak Di Indonesia sampai sekarang

Setalah Kantata Takwa pada tahun 1990 dengan penonton terbanyak di  Stadion Senayan, sekarang SUBGB di padati penonton mencapai 150 ribu.

Kemudian Iwan Fals kembali mengadakan Konser tahun 2014 bertajuk Suara Untuk Negeri bekerja sama dengan sebuah stasiun televisi. Konser tersebut menjadi pembuktian kepada dunia yakni pemecahan rekor Guinness Book of World Record yang berskala internasional. Masyarakat Indonesia dapat berpartisipasi secara langsung dengan datang ke konser Iwan Fals Suara Untuk Negeri, yang diadakan di 4 kota di Indonesia yaitu Medan, Bandung, Jakarta, Surabaya. Tarutama di Jakarta jumlah penonton mencapai 300 ribu orang, Monas pun sekejap menjadi lautan manusia.

Post a Comment

0 Comments