Galang Rambu Anarki, putra penyanyi lwan Fals, berpulang kepadanya secara mendadak akhir April tahun 1997. Ia di panggil justru saat berbenah diri dan gigih meniti karier sebagai pemusik. Yos Rosana, Ibunya, menuturkan sejuta kenangan yang ditinggalkan almarhum.
Ma, Mama sakit? Galang langsung tidur ya, Ma, suara anak lelaliku, Galang' mengagetkanku yang sedang berbaring setengah tidur, malam itu pukul 24.00 aku baru saja dikeriki, aku memang sedang tak enak badan penyakit ginjalku agaknya kambuh. Setengah menggumam aku hanya menyahut, ”Sudah pulang kamu, Lang.” Galang memang biasa pulang larut malam.
Tak berapa lama kudengar ia mengobrol sedikit dengan ayahnya, Mas lwan yang tengah asyik menonton pertandingan sepakbola di televisi.
Kalau sudah menonton sepak bola, Mas Iwan memang bakal melek sampai subuh. Perkiraanku bahwa Galang dan Mas Iwan akan nonton bola berdua meleset.
Samar-samar kudengar ia juga pamit tidur pada ayahnya, disusul suara Iangkahnya di tangga menuju kamarnya di atas Suasana Iantas hening.
Tak ada suara musik rock yang biasa diputar keras-keras di kamar Galang sebagai pengantar tidur. Tak ada gemerisik suara kipas angin di kamarnya yang biasanya dinyalakan sampai pagi. Ini agak aneh'.
Mas lwan yang punya kebiasaan masuk sejenak ke kamar Galang menjelang tidur nampaknya kelewat asyik menonton bola. Malam itu Galang melewati waktu sendirian. Tak kusangka, pamitnya adalah pamit terakhir darinya.
Subuh, tepat pukul lima, kudengar suara panik di atas. Keponakanku, Kelik, lari tergopoh gopoh dengan tubuh gemetar. ”Galang... Galang...” katanya gugup.
Tanpa buang waktu aku menerobos kamar Galang. Ya Tuhan! Tubuhnya terbujur kaku dan sangat dingin. Aku terkesiap. Sambil meredakan kepanikan dan menahan agar tubuhku tak lemas, kubangunkan Mas iwan yang belum terlalu lama tidur.
Mas Iwan sangat shock. la berteriak-teriak histeris. Adik Galang, Cikal, menangis sesenggukan, berharap sang kakak hanya mati suri.
Subuh itu menjadi catatan sangat gelap bagi hidup kami. Tak bisa kulukiskan betapa terpukulnya batin kami sekeluarga. Galang yang sangat kami cintai berpulang begitu cepat. la, anak lelaki tampan yang meninggalkan berjuta kenangan pahit dan manis dalam hidup kami.
Kecerdasannya, kekerasannya melewati gaya hidup yang mungkin tak la‘zim di mata kebanyakan orang tua, kegigihannya meyakinkan kami, semangatnya mengejar sukses untuk membanggakan kami.
Dan ketulusannya mencintai keluarga, merupakan cerita panjang yang terpatri begitu dalam di batin kami. Galang pergi justru saat ia berada dalam semangat memperbaiki diri dan hidupnya.
#RIP Galang Rambu Anarki (25 april 1997) D'usia 15 Tahun.
Kutipan : HK
==============================
Artikel ini diambil dari majalah/koran kemudian telah di ketik ulang dan di re-upload, dan ini hanya sekedar membagi wawasan agar dapat membacanya kembali, khususnya kepada penggemar Iwan Fals. Semoga bermanfaat.
Haturnuhun
0 Comments