SELAMAT DATANG DI BLOG "IWAN FALS INFO" SEMOGA BERMANFAAT BAGI PARA PENGUNJUNG

Legenda Tim Nasional Rindu Iwan Fals


Judulnya, nggak ada hubungan, antara mantan pemain nasional yang dijuluki legenda sepak bola, dengan legenda musisi Indonesia, Iwan Fals alias Virgiawan Listanto. Namun, mengapa para legenda sepak bola berharap kepada mBah Coco, agar Iwan Fals, bisa bareng-bareng reunian. Dalam tajuk FOOTBALL IS BACK?

Ternyata Rully Nere, Ronny Paslah, Yudo Hadiyanto, Nobon Kayamudin, Ricky Yacobi, Marzuki Nyak Mad, menjadi icon Iwan Fals, melantunkan lagu berjudul “Mereka Ada Di Jalan”, di album “Belum Ada Judul”. Mereka yang disebut mBah Coco di atas, masih segar bugar, dan siap leyeh-leyeh dan reunian, yang digelar Sabtu, 11 Juli 2020, di Lapangan Sepak Bola TNI-AU, Pancoran, Jakarta Selatan.

Sedangkan, nama-nama lain yang juga dijadikan bagian dari lirik “Mereka Ada Di Jalan”, seperti, Andi Ramang, Abdul Kadir, Sopetjipto Soentoro, Suwardi, Ronny Pattinasarany, sudah mendahului para legenda yang sehat, dan mudah-mudahan sudah berada di surga.

“Iwan Fals, nggak perlu main bola, dan nggak perlu main musik. Cukup datang ke Aldiron Pancoran saja, sudah sangat membanggakan para pemain yang pernah ditulis dalam lagunya,” demikian tutur Rully Nere, yang memperkuat tim nasional, 11 tahun, tanpa pernah menjadi pemain cadangan..

“Aku masih ingat lagu itu. Dan, sebetulnya kalau masih bisa ketemu, mau nanya ke Iwan. Apa yang membuat Iwan Fals, buat lagu, buat kami-kami ini,” lanjut Ronny Paslah, yang masuk tim nasional, saat bermain tenis. Dan, kemudian diberangkatkan ke Jakarta, bergabung masuk tim nasional, dalam usia 17 tahun.

Johanes Auri, yang kini berusia 65 tahun, memang tidak dalam bagian dari lirik lagu Iwan Fals. Namun, secara tidak sengaja, ketika ketemu di RM Sederhana, Rawamangun. Namun, bek kiri tim nasional Pra-Olimpiade 1975, saat diarsiteki Wiel Coerver, hanya tersenyum bahagia, jika bisa bertemu dengan Iwan Fals. “Kita saling respect, Iwan legenda, dan kami-kami juga katanya legenda,” tegasnya.

Iwan Fals hadir atau tidak, event reuni dan kangen-kangenan ini, menurut Ferril Ferril Raymond Hattu, adalah acara yang langka. “Aku bilang ke temen-temen di Surabaya, event ini belum tentu terjadi lagi. Jadi, aku memang siapkan waktunya ke Jakarta, main bola dan ngrumpi sepak bola dewasa ini,” kata Ferril, yang bau Kamis malam masuk Jakarta, lewat jalan tol.. 

Bek kanan, Jaya Hartono, yang bersama Ribut Waidi, Ricky Yacobi, Robby Darwis, Marzuky Nyak Mad, Budi Wahyono, Ponirin Meka, saat dilatih Bertje Matulapelwa, Sarman Pangabean dan Sutan Harhara, meraih medali emas pertama cabang sepakbola, ajang SEA Games 1987, awalnya batal datang ke Jakarta, karena orangtuanya masuk rumah sakit.

“Toro, aku akhirnya tetap berangkat, disuruh istri tetap ke Jakarta, agar bisa kangen-kangenan dengan temen-teman. Orangtuaku cukup maunya dijagain istriku,” kata Jaya Hartono, yang Jumat pagi ini, sudah dijemput Bambang Sutjipto, untuk nginap di apartemennya, kawasan Tebet.

Yang lebih antik, Jessie Mustamu, “Toro, kenapa elu nggak ngundang gue?” Dan, mBah Coco, hanya bilang singkat, segera berangkat, dan gue tunggu segera di Jakarta.” Dan, barusan japri, kalau mantan gelandang tim nasional Pra-Piala Dunia 1990 ini, naik sepeda motor, dari Cilacap, menuju Bandung. Dan, dari Bandung, bareng Rocky Rochi Melkiano Edfen Putiray, Jumat siang ini, menuju Jakarta, lewat Cipularang.

Sungguh, di luar dugaan, mBah Coco dan kawan-kawan yang menjadi panitia, atas nama “Kartel Kandang Ayam”, merasa tersanjung dan bahagia, atas minat para legenda pemain nasional, dari tahun 70-an, hingga 2000-an, siap berpartisipasi. Tujuannya, hanya satu. Para legenda, ingin jadi pionir dan inspirasi, bagi junior-junior berbakat di Tanah Air.

Pesan singkatnya, “Jangan pernah berhenti, bermain bola,” kata Jessie Mustamu. FOOTBALL Is BACK !

Catatan :
Barusan dapat informasi, empat legenda Persebaya Surabaya, dan juga legenda tim nasional Indonesia, I Wayan Diana, Maura Hally, Subangkit Sbk dan Yusuf Ekodono, sudah masuk hotel Grand Orchard, Kemayoran, sedang ditemani Widodo Cahyono Putro dan Ferril.

Marsely Tambayong, Yon Moeis, Aguz Al Fatih, Abdi Satria, Najib Latandang, Widyantoro Widy, Abidar Sudaryanto, Pierre AS, Ew Barce Nazar, Hardimen Koto, Eddy Syah, Slamet Oerip Prihadi, Dudung Abdulmuslim, Abdul Muis, Estu Ernesto, Aang Kurniawan, Matt Bento, Bois MrBbm, Azmy Imaduddin Alqamar, RajaPane, Krisna Bayu, Tebe Adhi, Ary Julianto Trijoko, Rialini Nonnie Rering, Rahim Soekasah, Teguh Imam Suryadi, Gino Franki Hadi, Andrew Sunyoto, Goto Loco, Sarman, Hasani Abdulgani, Dolok Joko, Bani Maryanto, Partoba Pangaribuan, Helmi Atmaja.

Catatan 10 Juli 2020
Sumber/penulis: Cocomeo Cacamarica




Post a Comment

0 Comments