“Istri bagi saya kebutuhan yang ngga bisa ditawar. Ibarat ada siang ada malam. Paling tidak sebagai kontrol terhadap apa yang saya lakukan.” Kata Iwan.
Dia beri contoh, untuk masalah uang, Yos yang mengurusnya. Dia tak mau tahu bagaimana mengaturnya, kalau perlu uang baru dia minta pada istrinya. Barangkali kalau bukan Yos yang mengatur, kata Iwan, bisa – bisa tak bersisa dibelikan alat musik. Peran Yos pula yang membuat Iwan kini bisa memiliki sebidang tanah dan rumah di kawasan Condet.
Iwan bilang, dia sangat beruntung mendapatkan Yos. Istrinya itu benar – benar bisa memahami dirinya sebagai pemusik. Saat – saat mencipta, Iwan sering lupa segalanya. Hanya ditemani tape untuk merekam dan gitar. Dia tidak bisa berhenti sebelum ide di kepalanya belum tersalurkan. Bisa lupa tidur sampai pagi.
Untuk urusan makan pun begitu. Yos yang menyediakan makanan sering tak disentun Iwan, kadang sampai basi. Entah bagaimana Yos cari akal, disela suaminya sibuk dia mencoba menyuapkan makanan. “Mulanya saya marah. Apa – apaan saya dianggap seperti anak kecil, makan mesti disuapin. Tapi saya pikir dia bener juga. Sekarang kalau saya makan sering disuap sama Yos.” Cerita Iwan sambil mempermainkan rambut keritingnya.
Sumber : Iwan Fals Berkaca Pada Jejak Yang Ada
==============================
Artikel ini diambil dari majalah/koran kemudian telah di ketik ulang dan di re-upload, dan ini hanya sekedar membagi wawasan agar dapat membacanya kembali, khususnya kepada penggemar Iwan Fals. Semoga bermanfaat.
Haturnuhun
0 Comments