Serba hitam itulah nuansa Iwan Fals saat shooting di hall basket Senayan, Jakarta Selatan. Mulai baju pangsi, celana, peci sampai sandal. Bedanya penyanyi lagu-lagu rakyat ini bukan tampil di panggung, kali ini Virgiawan Listanto begitu nama lengkapnya di gandeng hoteve untuk mengisi paket lebaran bertitel ramadhan kan hatiku.
Banyak yang berubah dalam diri Iwan, sikapnya begitu tenang, jauh dari kesan garang layaknya kalau ia pentas di depan penggemarnya. Wajahnya klimis, kumis dan jenggot yang biasa menghiasi parasnya di sapu bersih.
"Mungkin sekarang lain saya merasa terpanggil." Tuturnya lirih saat di temui Ali akipin dari peluang.
Sejujurnya Iwan mengaku ia baru sekarang ini tertarik bergabung dengan acara yang bernuansa religius. Akhir-akhir ini Iwan memang akrab dengan guru-guru ngaji yang tinggal di sekitar rumahnya kawasan di Condet.
Diskusi dan mendalami agama sambil menanam singkong. "Saya belajar ngaji gabung dengan anak-anak" ucapnya tanpa sungkan. Kikuk? tentu saja, tapi hatinya bahagia.
Selama ramadhan ini hampir semua kegiatan khususnya latihan musik berlangsung sepanjang malam, siang hari di manfaatkan untuk istirahat. "Yang penting puasa saya utuh" katanya memberikan alasan kalau tak ada halangan, usai lebaran ini, Iwan bakal melansir karya terbarunya yang berjudul. Di bebaskannya setan-setan, hasil perenungan selama puasa.
Artikel ini dari majalah/koran, kemudian telah di ketik ulang dan di reupload. Agar menjadi pengetahuan untuk sang pembaca, terutama bagi penggemar Iwan Fals. Semoga bermanfaat.
Kutipan : Yunasjen
Sumber : Majalah "Peluang" tahun 1998 (Hal 9)
0 Comments