Jakarta - Surabaya Post
Buyarlah sebuah impian penyanyi/pencipta lagu idola kawula muda Iwan Fals. Dia sudah siap betul konser tunggal di TIM, 25-31 Agustus di Graha Bhakti Taman Ismail Marzuki , tapi lantaran kondisi politik, yang ditandai dengan geger 27 Juli, terpaksa tak berani meneruskan rencannya. Apalagi ibunya menangis dan meminta Iwan berhati-hati.
Padahal agar konsernya menarik sesuai konsep "kembali ke alam", ia perlu terjun sendiri ke pelosok Sukabumi, untuk merekam suara kodok, gemericik air, hingga jangkrik. Ia telah perhitungkan memasukkan suara binatang itu dengan penuh perhitungan, supaya harmonis.
"Secara pribadi saya sih berani. Tapi bagaimana kalau ditengah pertunjukkan terjadi kerusuhan atau bom meledak, lalu menciderai para penggemar saya," tutur kepada Surabaya Post, saat dihubungi di rumah kontrakkannya Jl. Perkici XI/EB V/69 Sektor 5 Bintaro.
Pihak TIM. ketika dikonfirmasi membenarkan pembatalan tersebut. Menurut Humas TIM, Muchlis, bila suhu politik sudah stabil, pihak TIM, Yose Rizal dan Iwan Fals, sepakat untuk menggelar pertunjukkan ini bulan November.
Daripada stres mikirin pembatalan, Iwan mengalihkan konsentrasi masuk dapur rekaman. Tiga dari 5 lagu yang diilihami geger PDI, antara lain : IBU dan 15 JULI 1996, ditambah dengan lagu-lagu cinta dan humor, ia rangkum dalam sebuah album berjudul : TANDA SERU TANDA TANYA. Melibatkan Gilang Ramadhan, Dony Suhendra dan Iwang Noorsyaid, memperkuat musiknya.
"Si Penyambung Lidah Masyarakat" ini mengaku proses rekaman di studio milik Gilang, berjalan lancar. Kepada siapa albumnya bakal dijual dia belum mau menjelaskan. Pendeknya ia berharap dalam tempo dua-tiga bulan sudah bisa beredar di pasar kaset dalam negeri.
Kelak Iwan akan memberikan satu kaset baru itu kepada Megawati Soekarnoputri. Untuk memenuhi janjinya saat sowan di rumah putri mendiang presiden Soekarno.
Penyanyi yang populer dengan lagu Umar Bakri, Bongkar hingga Bento ini, mengaku tidak lama bertemu Mega. Namun dalam pertemuan sebentar itu, Iwan sempat di tanya apa rencana waktu dekat. "Konser di TIM Mbak?" Lalu Mega minta diundang. Tentu saja denga pembatalan ini, harapan Mega untuk bisa menonton Iwan, bersama harapan seluruh penggemar Iwan, sementara terkubur.
Bila ketegangan politik di tanah air berlarut-larut, Iwan telah membayangkan hambatan yang bakal dihadapi berikutnya. Yakni konser KANTATA SAMSARA di lima kota, antara lain Aceh, Jakarta, dan Surabaya. Di mana konser ini merupakan rangkaian peluncuran album KANTATA SAMSARA, yang akan dimulai rekamannya September. Sabarlah Iwan. (Yus)
(Surabaya Post, Kamis 8 Agustus 1996)
Sumber foto/salinan: Firman Eyot
0 Comments