Wajahku disabet angin, jadi tembaga.....
Ketombe di rambut, celana kusut.....
Umurku di telan jalan, dalam kembara.....
Impian di rumput ah cerita butut.....
Cukilan lirik yang siap menggigit. Bak jayanya 'Bento'. Yang gaungnya merajalela pangsa pasar di sini.
Kantata Takwa 6 tahun vakum. Kembali Setiawan Djodi bareng Iwan Fals dan kawan-kawan mengusung 'Kantata Samsara'. Lebel baru berisi 12 lagu. "Komposisi musik lebih ringan dan komersial tentunya". Ujar Joki S. Music Direktur Kantata. Tapi adonannya masih dikemas dengan sentuhan rock. Dan dominasi etnik masih lengket.
Tiga bulan digodok di Tawangmangu Jawa Tengah. Barengan Joki S, WS.Rendra, Sawung Jabo, Donny Fatah, Inisisri dan Doddy Keswara. Liriknya eksis tentang fenomena sosial. Refleksi potretnya aktualitas yang lagi 'in; Nyanyian Preman, Pangeran Brengsek, Asmaragama, Lagu Buat Sang Penyaksi, Anak Zaman sampe For Green Peace.
Baru launching album di Gedung Kesenian Jakarta. Udah terjokul 200.000 keping kaset. Boleh jadi, racikan Kantata yang bersenandung tentang evolusi budaya abad milenium, laris manis di kuping Melayu. (Wondo'ING)
Sumber : Dokumen FAMA.F.C.S.I Bekasi Raya
Kutipan : Yunasjen
==========================
Artikel ini diambil dari majalah/koran kemudian telah di ketik ulang dan di re-upload, dan ini hanya sekedar membagi wawasan agar dapat membacanya kembali, khususnya kepada penggemar Iwan Fals. Semoga bermanfaat.
Haturnuhun
0 Comments