Seniman panggung identik dengan obat-obatan terlarang? Aku jadi ingat masa remajaku. Ketika itu masih duduk di bangku SMP, aku memang sempat mengkonsumsi obat-obatan terlarang, seperti; mogadon, rohipnol dan valium, itu sekitar tahun 1976. Aku sempat ketergantungan pada obat-obatan itu.
Cukup lama aku kecanduan. Paling parah di masa tiga tahun. Tapi, tak kurang 10 tahun lamanya aku melepaskan diri dari ganja dan obat-obatan itu. Begitu banyak godaan yang yang mengitari , sehingga sulit bagiku untuk keluar dari dunia itu. Ketika aku keluar dari dunia itu, tiba-tiba ada temanku yang menghisap ganja. Mencium baunya, aku jadi pengen lagi. Yah nyimeng lagi.
Walau aku tak mau lagi membeli benda itu, ada saja penggemar yang pernah mendengar kebiasaan ku itu menyodori. Walau aku menolak dan mengatakan tidak lagi mengkonsumsi, mereka tidak pernah percaya. Akhirnya aku terima. Tapi tak selalu kupakai. Hanya, tak mungkin aku buang pemberian itu di depan mata mereka.
Dengan semakin besarnya anak-anak, aku semakin tahu diri. Apalagi Cikal sudah menjadi remaja Puteri. Aku tentu harus semakin menjaga wibawa sebagai seorang ayah.
Sumber : Majalah Wanita Indonesia - No 398/IX/Minggu, 1 Mei 1997 ( Dokumen HK)
Kutipan : Yunasjen
==============================
Artikel ini diambil dari majalah/koran kemudian telah di ketik ulang dan di re-upload, dan ini hanya sekedar membagi wawasan agar dapat membacanya kembali, khususnya kepada penggemar Iwan Fals. Semoga bermanfaat.
Haturnuhun
0 Comments