SELAMAT DATANG DI BLOG "IWAN FALS INFO" SEMOGA BERMANFAAT BAGI PARA PENGUNJUNG

Panggung Bagi Musisi Penggila Tradisi

"Musik adalah bahasa universal, dia menyatukan orang dan membuktikan, sebagaimana lainnya, betapa bodohnya rasisme," kata ikon rock Peter Gabriel dalam pernyataannya mengenai perayaan World of Music Artis and Dance ke-20 di London, Inggris, kemarin.


Gabriel adalah penggagas festival yang digelar sejak 1982 itu dan sejak itu menjadi salah satu pelopor apa yang kemudian populer disebut sebagai world music. Istilah ini bukanlah semacam gendre tapi sebuah cara pandang mengenai universalitas musik, keberagaman gaya dan budaya yang berada di satu dunia. Semua jenis musik, dari salsa, jazz, rock, pop, lagu-lagu Afrika Selatan, Turki, Latin, gamelan, lagu rohani, hingga lagu-lagu rakyat di pedalaman diberi kesempatan yang sama untuk muncul di satu panggung. Mereka melebur batas antara musik lokal atau tradisi dan musik modern serta menghapus sekat-sekat budaya yang ada.

Indonesia yang menyimpan kekayaan musik-musik tradisi tentu saja tak ketinggalan dalam hal mengolah kekayaannya menjadi world music. Sebentar lagi, sebuah panggung world music akan memberi ruang pagi para musisi penggali kekayaan tradisi ini pada Word Music Festival 2002 yang akan digelar di pelataran Garuda Wisnu Kencana, Denpasar, Bali, 15-18 Agustus 2002.

Festival itu mengangkat tema "Indonesia Sounds Freedom".

Sumber : Majalah Tempo, tahun 2002
Kutipan : Yunasjen

==============================
Artikel ini diambil dari majalah/koran kemudian telah di ketik ulang dan di re-upload, dan ini hanya sekedar membagi wawasan agar dapat membacanya kembali, khususnya kepada penggemar Sawung Djabo dan Sajiwo Tedjo. Semoga bermanfaat.
Haturnuhun

Post a Comment

0 Comments