Ketika kasus guru pelaku kekerasan dilaporkan ke polisi, banyak pro-kontra penggunaan kekerasan di berbagai grup media sosial guru. Pertanyaan yang sering diajukan sebagian besar guru adalah bagaimana menumbuhkan kedisiplinan siswa bila tidak boleh menggunakan kekerasan atau hukuman fisik? Rupanya dalam pendidikan guru telah ada seruan tidak menggunakan kekerasan, tapi minim materi mengenai teknik pengelolaan kelas tanpa kekerasan.
Setelah menjadi guru pun, sangat langka, bahkan tidak ada, kesempatan mempelajari pedagogi, khususnya teknik pengelolaan kelas. Hampir semua pelatihan lebih menekankan pada penguasaan konten dan cara menyampaikannya. Padahal kelas yang tidak dikelola secara efektif akan menghambat proses belajar yang efektif. Apapun konten dan cara mengajar yang digunakan akan terhambat oleh situasi kelas yang tidak kondusif.
Karena itu, penting bagi pemerintah memberi kesempatan pada guru untuk belajar mengenai pengelolaan kelas. Dalam konteks kekerasan, guru penting belajar mengenai #DisiplinPositif, metode menumbuhkan kedisiplinan siswa tanpa kekerasan.
Artikel Bukik Setiawan, Dosen Kampus Guru Cikal di Harian Jawa Pos hari ini, Senin 15 Agustus 2016 tentang Kekerasan dan Disiplin Positif.
0 Comments