SELAMAT DATANG DI BLOG "IWAN FALS INFO" SEMOGA BERMANFAAT BAGI PARA PENGUNJUNG

Sejarah Peci Hitam Sang Legenda Iwan Fals


Stadion Lebak bulus Jakarta, saksi sejarah konser untuk kemanusiaan bencana alam Tsunami Maumere Flores, konser yang di selenggarakan pada tgl 30-31 Januari 1993 dimana konser yang di padati sekitar 40 ribu penonton dimana konser tersebut untuk mengumpulkan dana kemanusiaan.

31 Januari 1993 Konser pun di mulai pukul yang sebelumnya juga sudah berlangsung Konser tersebut oleh artis artis pendukung. 19.00 wib  31 Januari 93 tetapi jauh sebelum acara di mulai pukul 15.30 arena konser pun Sudah di padati ribuan penonton sebagian di luar stadion sebagian sudah di dalam sambil menyaksikan konser artis artis pendukung konser tersebut. 

Para penonton yang mayoritas dari Iwan Fals Fans Club (IFFCI) cikal bakalnya Oi, FaMa dan K3R, yang  tentunya sudah tak sabar ingin menyaksikan sang idola yang sangat kharismatik.

Pukul 16.30 para penonton yang tadi di luarpun sudah mulai memasuki arena konser dengan membeli tiket seharga Rp 4.000.

Tukang kaos yang beratribut Iwan Fals waktu itu jarang sekali tidak seperti sekarang.  Hanya ada tukang sablon tradisional setrika iya di setrika dengan alat seadanya kita membayar Rp.100 saja kita bisa memilih gambar kesukaan tukang sablon itu menyiapkan alat setrika arang dan di tempel di oles dengan air ke kaos kita sesuai lokasi yang di inginkan. (generasi 90'an) pasti sudah nggak kaget. ada juga tukang poster yang bahannya dari kain amplas dan dari karton.

Situasi di dalam arena konser sudah riuh memanggil memanggil nama idola nya Iwan...Iwan...Iwan...Iwan....

Acara yang pada malam sebelumnya 30 Januari 1993 itu di MC kan oleh Alm. Benyaminan S dan Nana Krip, sedangkan konser Iwan Fals nya tanpa MC. Acara yang di buka oleh penampilan Slank Formasi 13 yang baru meluncurkan 2 album Suit hehe dan kampungan itu pun tampil membawakan beberapa hits nya.

Aksi Slank pun mendapat reaksi tidak simpati dari beberapa fans fanatiknya Iwan Fals yang merasa tidak sabar karena lama menunggu Iwan Fals tampil. Massa yang sebagian merasa kurang simpatik melemparkan lumpur ke panggung drum Slank pun penuh lumpur.

Kaka sang vokalis mencoba menenangkan massa namun tidak berpengaruh situasi semakin tak terkendali, khawatir akan hal yang tak diinginkan terpaksa Slank turun panggung sebelum batas perform nya selesai.

Penonton semakin berjubal sambil berteriak-teriak memanggil nama Iwan Fals dan menunggu kedatangan nya, padahal waktu masih 17.30 wib itu artinya masih 1 jam setengah lagi, namun tanpa di duga di tengah keriuhan massa yang menjelang adzan maghrib berkumandang. Iwan Fals naik panggung penonton kontan menjadi bertambah riuh suasana pada saat itu.

Iwan Fals tampil dengan sangat sederhana kaos oblong warna putih, celana jeans hitam muda, rambut gondrong yang terurai, kumis jenggot yang tumbuh liar, dengan gelang tasbih di lengan nya.

"Assalamualaikum....
warahmatullahi wa arokathu"...
(sapa sang legenda)

"Waalaikum salam..."
(Jawab penonton dengan girang)

Iwan Fals kembali berucap "saya nyanyi nya nanti habis magrib kita sambil nungguin teman teman anak sekolah yang baru pulang dan menuju kesini".

Nah di sini ada kejadian lucu teman teman anak sekolah Budi Utomo (Boedoet) mereka berteriak mengatakan kalo mereka sudah pulang dan ada di stadion sejak tadi siang dan sudah hadir semua.

Iwan Fals menjawab pernyataan mereka "Wah itu sih bolos namanya...!!! Penonton pun tertawa.

Sambil nunggu magrib kita coba alat musik nya ya....(ucap Iwan fals). Mengalunkan permainan alat-alat musik yang di mainkan para musisi yang menemani Iwan fals diantara nya ada Alm Cok Rampal, Herrie Lusli, Iwang Noersaid, Jerry Soedianto, Bagus AA, Arie ayunir dan Jalu  Mereka pulalah para musisi yang mendukung album terbaru Iwan Fals pada kala itu album hijau.

Iwan Fals pun bernyanyi dengan lirik dan nada infrovisasi sambil nunggu maghrib, sambil nunggu maghrib, sambil nunggu maghrib, sambil nunggu maghrib, sambil di ulang seterusnya, penonton  pun pada mengikuti nyanyiannya sambil di iringi Band.

Dengan nada sama dengan lirik yang beda Iwan Fals bernyanyi, yang di pinggir sana, yang di pinggir sana, hati-hati jatuh..." Iwan Fals menunjuk ke arah penonton yang berbondong-bondong naik ke atas tribun karena padatnya penonton.

Dengan nada yang sama Iwan Fals bersenandung...Eh...yang di tengah...eh yang di tengah jangan berkelahi. Lirik kali ini di tunjukkan ke penonton yang di tengah lapangan, adrenalin penonton mulai bergairah padahal itu baru pemanasan atau jam sessions saja agar penonton tidak jenuh.

Di sela Iwan Fals berkomunikasi dengan penonton sebagian penonton berteriak teriak. Meminta agar Iwan Fals mencopot bendera Slank yang di pasang di bibir panggung oleh salah satu personilnya sewaktu mereka manggung sebelumnya. Iwan Fals pun mengiya-kan permintaan para penontonnya.

Tak cukup sampai di situ para penonton pun teriak "buang...buang...buang" Iwan Fals pun menawarkan bagaimana kalo bendera Slank tersebut di pakainya layaknya memakai sarung, Iwan Fals pun memperagakan.

Bendera itu di sarungkan di pinggangnya, kali ini para penonton tetap ngotot agar bendera Slank di buang oleh Iwan fals, Iwan Fals pun memenuhi tapi tidak di buang seperti sampah, Iwan Fals menaruhnya dengan rapi bahkan dia sendiri yang melipat nya dengan rapi sebelum di taru di tempat yang layak.

Di tengah jam sessions ada tingkah lucu Iwan Fals yang kelak menjadi trend fashion bagi para penggemar nya kala itu dan sampai sekarang.

Iwan Fals mengambil sesuatu dari kantong celananya, penonton pun menerka mereka apa yang mau di keluarkan? Harmonika? Wow...ternyata karet gelang.

Iwan Fals rupanya hendak menguncir rambut gondrongnya, para penonton pun memprotes nya agar rambutnya jangan di kuncir, Iwan Fals tidak bergeming ia tetap kekeuh menguncir nya.

Karet pertama putus saat menguncir nya, penonton pun pada tertawa, karet kedua juga putus. "Karet ketiga kalo putus lagi gara gara elo ni ngelarang larang", ucap Iwan Fals ke penonton. Dan benar saja karet ketiga putus juga, Iwan Fals pun tak kehabisan akal, mengambil peci atau songkok kopiah hitam yang di berikan panitia di karenakan waktu maghrib akan segera tiba. Dan rupanya peci sholat tersebut di pakai Iwan Fals ke atas panggung.

Dan terus menerus di pakainya sampai saat di pemotretan untuk cover album Dalbo dan wawancara sebuah majalah. Ternyata trend fashion yang tak sengaja ini di ikuti oleh para penggemar nya dan sampai sekarang

#Sumber tulisan 
  Udin Jamal Azhari
  Fals mania Bekasi
#Foto: RMIF (Rindu Musik Iwan Fals)

Post a Comment

0 Comments