SELAMAT DATANG DI BLOG "IWAN FALS INFO" SEMOGA BERMANFAAT BAGI PARA PENGUNJUNG

Iwan Fals "Gus Dur Jadi Tukang Gebuk Presiden Saja"


Iwan Fals senantiasa mengamati perkembangan masyarakat secara kritis. Dari tempat yang berjarak, ia mencermati realitas demi realitas. Hasilnya, biasanya ia terjemahkan menjadi aneka tembang. Kebiasaan itu berlanjut hingga kini.

Penyanyi ini kini berumah di Leuwinanggung, di samping makam puteranya, Galang Rambu Anarki. Kediaman yang berlantai dua dan berbentuk joglo tersebut sekaligus berfungsi sebagai studio dan kantor. Rencananya, Iwan akan mencoba bekerja dengan tenang dan tanpa ketergantungan kepada orang lain, di sana. Ia juga kini melukis. Reporter D&R Mulya Firdaus menemui Iwan di sana. Berikut ini petikan wawancaranya. 


Apa saja kegiatan anda sehari-hari, kok, jarang terdengar?
Saya agak banyak di rumah memang, lebih banyak ke dalam. Jadi banyak proses-proses dirilah. Antara lain: melukis, bikin lagi, silaturahmi dengan tetangga di kampung ini. Maklum saya orang baru di sini.

Bagaimana dengan rekaman?
Kalau rekaman si jalan terus. Tapi pemasarannya agak berkurang memang. Kalau pertunjukan belum ada. Tapi, ya, tetao begini-begini sajalah.

Selama ini Anda kan kritis terhadap kesenjangan sosial, politik dan ekonomi. Itu selalu anda ungkapkan dalam lewat lagu-lagu anda. Mengapa kok akhir-akhir ini tidak begitu terdengar lagi?
Wah, ngga tentu juga. Menurut saya biasa aja. Mungkin media massa terlalu banyak fokus ke sana. Kali dulu kan jarang sekali orang ngomong soal kesenjangan itu. Sekarang hampir semua orang bicara. Jadi, ya apa, ya, agak tenggelam begitu. Ada banyak fokus lain, banyak cerita lain. Kali masalah produktif atau ngga, saya ngga mikirin. Kali duku kan televisi cuma satu. Sekarang sudah banyak. Mungkin kesannya seperti itu jadinya. Sampai sopir segala sudah ngomong soal itu.

Kali tidak salah Anda pernah bikin lagu tentang Megawati?
Bukan tentang Megawati, cuma inspirasinya dari situ. Kejadian yang di kami Mba Megawati mengilhami saya untuk menciptakan sebuah lagu. Yang menarik adalah kerinduan saya akan orang-orang seperti itu. Berani bersikap, berani ngomong, berani gitu. Kan waktu itu kosong sama sekali, ngga ada orang seperti itu. Sekarang kan banyak kayak Sarwono, Mar'ie Mohammad, Bambang Try sendiri. Yang kasusnya ramai di televisi segala macam.

Mengapa kok lagu Anda tidak beredar di pasaran walaupun sudah sekitar 20 album yang sudah siapa?
Engga tahulah. Itu penyalur si yang punya kewenangan. Saya masih tergantung sama penyalur.

Maksudnya, produser?
Ya, produser. Saya belum bisa mengedarkan sendiri. Sudah lama itu. Sejak ramai-ramainya PDI dulu, saya sudah banyak rekaman. Pengaruhnya terasa juga. Saya gelisah juga di studio rekaman. Saya sempat bikin rekaman lagu. Bersambung...

Sumber: D&R terbitan 6 Desember 1997, Hal 62 (fokus wawancara).
Kutipan: Yunasjen

==============================
Artikel ini diambil dari majalah/koran kemudian telah di ketik ulang dan di re-upload, dan ini hanya sekedar membagi wawasan agar dapat membacanya kembali, khususnya kepada penggemar Iwan Fals. Semoga bermanfaat.
Haturnuhun

Post a Comment

0 Comments