Sejak jaman Iwan Fals menyanyi tentang wakil rakyat di era orde baru, seolah anggapan orang tentang wakil rakyat itu tidak pernah berubah. Selalu seperti itu. Seolah skeptis dengan kinerjanya. Sampai hari ini.
Tetapi bukankah yang memilih mereka itu rakyat sendiri?
Kesempatan untuk memilih itu sedemikian terbuak lebar. Tiap 5 tahun selalu ada pilihan. Tetapi kenapa kok selalu seperti itu. Bukankah semuanya tergantung rakyat?
Dan heranku, sejak era reformasi, yang artinya era bebas berekspresi, rakyat tidak takut lagi menetukan pilihannya, yang menang ya itu itu saja. Nomer satu itu, nomer dua itu, nomer tiga itu, dan seterusnya tidak pernah berubah. Apapun kinerja dan track record yang ditorehkan partai pada pemerintahan sebelumnya tidak pernah pengaruh. Lha kalau seperti itu yang salah siapa?
Yang milih juga kan?
Hal seperti itu kayaknya akan terus diulang, diulang dan diulang setiap periode. Sebenarnya di mana letak MISSING LINK nya dalam menciptakan demokrasi yang baik?
Mendukung Pemerintahan yang baik berdasarkan Pancasila
Sumber/penulis: Harudi Mugiono
0 Comments