Dini hari yang lengang ketika Iwan Fals pulang dari rekaman. Ia menemui orang gila di jalan. Ia perhatikan cara orang gila itu menyebrang jalan. Lebih tertib dari kebiasaan orang Jakarta yang waras. Lalu Iwan membuat lagu, judulnya Orang Gila. " Jumlah orang gila semakin banyak dan "mereka perlu mendapatkan perhatian" alasan Iwan menulis lagu itu.
Lagu itu sebenarnya tidak jelek benar. Tapi nasibnya sial. Ketika di sodori liriknya TVRI melarang lagu itu di tayangkan. Konon alasan pengelola tv pemerintah ini, rasanya orang gila kurang etis di ungkap pada lagu. Iwan berang "saya kecewa putusan itu bisa keluar dalam situasi keterbukaan sekarang" katanya pekan lalu di tengah-tengah latihan untuk Festival Drum internasional di ancol. Untung nya TVRI punya saingan; RCTI dan TPI. Lirik orang gila itu tak jadi persoalan bagi TV swasta.
Lalu Iwan bertanya, lirik tak etis itu yang mana sih ?! Ia tak pernah di beri tahu. Baik oleh produser nya maupun oleh pihak TVRI. Tapi TVRI tak mencekal Iwan pada lagu lain, awang-awang Iwan lulus sensor iapun gembira.
Kini Iwan 33 tahun, hanya punya 2 keinginan penting, tur keliling dunia dan membuat pesantren. Sebelum pesantren di buat, santrinya sudah ada di awang-awang. Yakni fansnya sendiri yang dijulukinya "anggota partai tikus - tikus got".
Majalah : TEMPO, 25 Desember 1993
Halaman 39
Kutipan : Rindu Musik Iwan Fals (RMIF)
==============================
Artikel ini diambil dari majalah/koran kemudian telah di ketik ulang dan di re-upload, dan ini hanya sekedar membagi wawasan agar dapat membacanya kembali, khususnya kepada penggemar Iwan Fals. Semoga bermanfaat.
Haturnuhun
0 Comments