Reportase “Senandung Anak Wayang” SAYANG SEKALI, ADA “INSIDEN KONTROVERSIAL”
mBah Coco, terkesan sangat menyesal, nonton konser Sawung Jabo dan SIRKUS BAROCK, dalam tagline “Senandung Anak Wayang”, yang berlangsung di Concert Hall Taman Budaya Yogjakarta (TBY), Minggu, 18 September 2022. Ternyata lebih makyuss, nonton latihan ketimbang nonton konsernya. Mengapa?
PERTAMA
Saat nonton latihan sehari sebelum konser, Sabtu 17 September 2022. Ada rentetan acara yang super padat. Pukul 11.00 Wib, ada konperensi pers, yang digelar sangat asyik banget. Yaitu, diawali dengan lagu “Senandung Anak Wayang” dalam posisi semua personil dan Jabo melantunkan lagu terakhir dari “Trilogy Anak Wayang”.
Kemudian, Sawung Jabo mengajak semua personil dipersilahkan duduk di anak tangga panggung. Langsung, berhadapan dengan para wartawan televisi, media cetak dan medsos. Ada sekitar satu jam, Jabo bercerita, dan Jabo menjawab semua pertanyaan awak media.
Setelah ngobrol ngalor-ngidul, soal konser “Senandung Anak Wayang”, serta perjalanan berikutnya tentang grup band SIRKUS BAROCK. Sawung Jabo, mempersilahkan awak wartawan untuk makan siang sealakadarnya.
“Jika tertarik nonton latihan, habis makan silahkan,” tutur Jabo.
Ada yang selalu asyik, setiap mBah Coco mengikuti konser SIRKUS BAROCK, sejak 2011. Suasana bathin para musisi, suasana kekeluargaan, yang terbiasa dalam senyawa workshop. Yaitu, sebagai budaya standart membangun SIRKUS BAROCK, menjelang konser. Semuanya asyik-asyik saja.
Pukul 14.00 Wib, sesuai roundown acara. Setiap musisi, sepertinya tanpa aba-aba, sudah mencari posisi, dan nyetel semu alat-alat musiknya masing-masing. Ada ciri khas, dalam grup band SIRKUS BAROCK. Bahwa, setiap musisi, wajib bisa menjadi kru dengan dirinya sendiri. Maklum, namanya juga “SIRKUS”…..heheheheh!
Dari 23 lagu yang disiapkan untuk menghibur 800 tamu, 500 untuk undangan, dan 300 jual tiket dengan harga Rp 150 ribu (dapat buku, atau ada yang dapat t’shirt). Masih ada sekitar 5 lagu yang disiapkan, untuk jaga-jaga, jika penonton order lagu-lagu, yang sengaja untuk disiapkan.
Menjelang mahgrib, latihan 23 lagu, nyaris semua didengungkan dan dilantunkan bertalu-talu. Ada yang yang diulang, dan ada yang direvisi ketukan nadanya, dan ada yang sudah benar-benar siap, untuk didengarkan 800 orang, yang disediakan tempat duduknya.
Kira-kira, pukul 19.40 Wib, personil SIRKUS BAROCK kembali latihan, setelah makan malam. Nongol, salah satu bintang tamunya, Iwan Fals.
Awalnya, Iwan Fals, akan mengisi enam lagu, yang sudah disiapkan, seperti “Nyanyian Jiwa”, “Hio”, “Bento”, “Anak Wayang”, “Penawi Goyang” dan “Lingkaran Aku Cinta Padamu”.
Namun, dari hasil reportase mBah Coco, sebagai jurnalis abal-abal, ketika memasuki lagu yang keempat, SIRKUS BAROCK bersama Iwan Fals. Ada yang unik, dan sudah jarang terjadi. Ketika, Virgiawan Listanto, ujug-ujug membuka bajunya, dan semakin “konak”, untuk kembali melantunkan lagu-lagu yang siap dibawakan.
“Iwan sudah jarang buka baju. Dulu masih muda, setiap manggung, sering banget buka baju,” demikian tutur penggemar Iwan, yang menikmati acara latihan, menjelang manggung.
Bahkan, ada yang bisik-bisik di depan panggung. Dari pengamatan mBah Coco, Cikal, anaknya Iwan Fals, sebagai pengelola Tiga Rambu, manajernya Iwan Fals, nyamperin Tompel Witono. “Om, bisa nggak Iwan diminta untuk segera turun panggung dan pulang. Karena, barusan mendarat dari Balikpapan, takut kelelahan, kalau besok manggung,” demikian kata Cikal kepada Tompel.
Versi mBah Coco, kalau bapaknya lagi “konak berat”, dan semakin syur nyanyikan lagu-lagu yang disiapkan, dan kemudian buka baju telanjang dada. Artinya, Iwan Fals hepi banget. Jika kondisinya seperti itu, kok rasa-rasanya sulit disuruh pulang. Walaupun, Cikal sebagai manajer, atau Yos sebagai istrinya pun, akan bergeming. Jika, ujug-ujug Iwan disuruh pulang ke hotel.
Bayangkan saja, Iwan Fals masuk panggung latihan di TBY, sekitar pukul 19.40 Wib, dan baru selesai latihan pukul 22.40 Wib. Artinya apa?
Latihan aje, sudah super semangat pollllll, sudah telanjang dada, sudah histeris, sudah semangat dan sudah campur aduk. Bijimane, saat manggung beneran, Minggu, 18 September 2022?
Itu bathin mBah Coco, bro!
KEDUA
Pukul 16.00 Wib, semua personil yang akan manggung, wajib sudah hadir di TBY, demikian bunyi SOP informasinya. Di lokasi dressing room, di sekitar pukul 5 sore, personil SIRKUS BAROCK, sudah lengkap. Menyusul, Butet Kartarejasa, yang ditugaskan membuka acara dengan puisi. Agus Margiyono, penari legendaris, nyusul Iwan Fals, dan pelukis legendaris asal Jogja, Nasirun, yang siapkan kanvas ukuran 3 X 4 meter. Tugas Nasirun, melukis saat Jabo lantunkan “Kanvas Putih”.
Ada insting jurnalis abal-abal dalam diri mBah Coco. Karena, saat latihan hari Sabtu, 17 September 2022, sudah mendengarkan semua lagu-lagu yang sudah disiapkan, yaitu 23 lagu, plus bonus-bonus lagunya. Maka, sepertinya, mBah Coco di acara yang aslinya, Minggu 18 September, inisiatif jalan-jalan keliling gedung TBY, sambil tengok-tengok dan tentunya ngintip-ngintip siapa saja tamu undangannya.
Di depan pintu gedung TBY, sudah ada gelaran lapak jualan merchandising. Entah itu dari Musica Record’s, lebel tempat Iwan dan Jabo bernaung, dalam wadah SWAMI 1 dan 2, serta KANTATA TAQWA.
Kejanggalan saat jualan merchanding yang berbalut nama SWANI 1 dan 2, seperti piringan hitam, t’shirt. Menurut mBah Coco, terkesan kurang informasi, sehingga produk yang dijual harusnya bagus-bagus. Sayangnya, hanya bisa dibeli dengan uang cash. Tidak bisa gunakan e-banking, atau pun debit. Penjual merchandising, ternyata tidak siapkan alat pembayaran debit.
Harga piringan hitam SWAMI = Rp 750 ribu. Tshirt SWAMI = Rp 200 ribu. Banyak para tamu undangan, atau pembeli tiket, sudah modern. Jarang, yang bawa uang banyak-banyak di dompet. Penggemar Iwan Fals dan Jabo, sudah terbiasa berbudaya baru, gunakan kartu debit, untuk membeli sesuatu yang sifatnya souvenir, atau cendramata.
Dampaknya, merchandising nggak laku-laku banget, bro!
KETIGA
Menjelang pementasan “Senandung Anak Wayang”, sekitar pukul 20.00 Wib, atau dua menit sebelum Butet Kartarejasa membunyikan bait demi bait, sebagai pembuka acara. Ujug-ujug dari pintu VVIP, nongol Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah, menggunakan t’shirt putih dengan topi. Masuk dalam remang-remang. Pasalnya, pintu bisa dibuka dan ditutup, jika ada jedah lagu selesai. Artinya, ruang duduk sudah gelap gulita.
Yang jarang dilihat, dan juga jarang sekali ada tokoh berpengaruh dalam dunia industri musik, ujug-ujug juga sudah hadir lebih dulu. Yaitu, Indrawati Widjaya, yang popular dipanggil Bu Acin, berserta suaminya Handoko, pemilik Musica Record’s, dengan santai hadir nonton.
Sayangnya, Ganjar Pranowo, hanya menikmati enam lagu sejak awal, untuk kemudian bersama timnya undur diri alias pulang lebih dulu. Bayangan mBah Coco, jika ingin apresiasi, Ganjar bisa menunggu sampai acara selesai. Agar bisa bertemu Sawung Jabo dan Iwan Fals. Padahal, menurut mBah Coco, Ganjar Pranowo itu, berteman baik dengan Sawung Jabo dan Emmanuel Herry Hertoto alias Toto Tewel.
Ya sudahlah……!
KEEMPAT
Sesuai dengan judul cerita ini, mBah Coco, merasa menyesal dan merasa murka, ketika penjagaan antara panggung dan penonton, ujug-ujug ada yang nylonong masuk ke panggung, sambail membawa anak.
Awalnya, sempat dicegat agar kembali ke penonton. Gerakan yang dilihat dari jauh mBah Coco, menjadi sangat curiga. Siapa gerangan orang tersebut sambil membawa anak. Disaat, Iwan Fals, membawakan lagu “Bongkar”, ujug-ujug nylonong seorang dewasa membawa anak, sambil jalan ke belakang, mengambil alat gendang, dari peralatan Denny Dumbo, penabuh semua alat gebuk.
Sementara, versi mBah Coco, Sawung Jabo dan Iwan Fals, merasa terganggu, saat ujug-ujug ada orang masuk panggung, sambil bawa anak. Dan, kemudian ikutan nyanyi, dan anaknya disuruh membawa gendang untuk ikutan memukul gendang.
Setelah samar-samar mBah Coco melihat dari dekat. Ternyata, si orang dewasa itu, bernama Endi Baroque. Mantan drummer SIRKUS BAROCK, yang keluar dari grup tersebut tahun 2017.
Ada yang terkesan kontroversial dalam panggung “Senandung Anak Wayang” SIRKUS BAROCK, malam itu. Jika, setiap orang yang akan tampil sebagai bintang tamu. Dimulai dengan bisik-bisik antara Jabo dengan Joel Tampeng (gitaris) atau dengan Toto Tewel (gitaris). Maksudnya, siapa yang akan diundang, dan diumumkan?
Contohnya, saat Sawung Jabo memanggil Oni Sa Unine alias Ono Krisnersito, pemain biola yang pernah gabung SIRKUS BAROCK. Atau juga, Setiawan Djodi, atau pun mantan vokalis dan juga backing vocal SIRKUS BAROCK, Giana Sudayono, dipersilahkan naik panggung.
Khusus, Endi Baroque, terkesan arogan dan sangat tidak etis. Karena, Endi naik panggung, saat Iwan Fals lantunkan “Bongkar”. Sebagai lagu abadi nomer satu se Indonesia, pilihan Majalsah Rolling Stones tahun 2009. Dari jauh, mBah Coco melihat, Iwan Fals sangat terganggu, hadirnya Endi masuk panggung saat bernyanyi, dan tidak diundang dengan hormat.
Feeling mBah Coco, semua personil SIRKUS BAROCK, diam-diam juga sangat terkejut terkaget-kaget. Dan, dalam bathin, hanya bisa bilang, “Maaf, Wan…jika nggangu ente nyanyi Bongkar.”
Puncaknya, ketika Sawung Jabo, sebelum mengundang Setiawan Djodi, berbisik ke Toto Tewel, agar segera siapkan gitar buat “maesenas” KANTATA TAQWA. Agar, bisa bareng-bareng, dengungkan lagu “Bento”.
Lagi-lagi, versi mBah Coco, ada yang terkesan tidak bersenyawa, saat Djodi naik panggung. Sambil memeluk Sawung Jabo dan Iwan Fals. Jika, saat memaluk Jabo, sepertinya, keduanya kangen berat, maklum sudah hampir Sembilan tahun, saat menggelar KANTATA BAROCK, tahun 2013, tak jumpa.
Namun, saat menghampiri Iwan Fals, Djodi sepertinya agak “kagok”. Maklum, keduanya pernah berseteru, gara-gara ada konser KANTATA BAROCK. Dan, kemudian dari Tiga Rambu, lembaga manajernya Iwan Fals, saat menggugat Setiawan Djodi, di pengadilan.
Suka nggak suka, versi mBah Coco, terkesan pelukan Iwan dan Djodi, hambar tak senyawa, seperti jaman membuat album KANTATA TAQWA dan KANTARA SAMSARA. Bersama WS Rendra, Yockie Suryo Prayogo, Dan Sawung Jabo.
KELIMA
Itulah bedanya, seperti yang diutarakan mBah Coco, yang kebetulan menikmati dua event yang berbeda, dalam satu panggung. Yaitu, saat latihan, Sabtu 17 September dan saat berlaga di event resmi, Minggu, 18 September 2022, di Taman Budaya Yogjakarta. Dalam SIRKUS BAROCK REUNIAN, bertajuk “Senandung Anak Wayang”.
Bagi mBah Coco, nonton mereka, ternyata lebih asyik saat latihan. Maklum, Iwan Fals, sudah lama nggak telanjang dada (selain sudah uzur, kondisi gedung tanpa AC). Tapi, saat latihan, benar-benar seperti super hepi, dan super “:konak habis”, bro!. Sumpeh!
Yang terkesan, mBah Coco sangat puas, saat bisa mendengarkan “Trilogy Anak Wayang”. Yaitu, “Anak Wayang” dan “Senandung Anak Wayang”. Walaupun, salah satu dari ketiganya, tidak ikutan didendangkan, yaitu “Satu Langkah Sejuta Cakrawala”. Namun, acara SIRKUS BAROCK REUNIAN, adalah puncak kenikmatan penggemar Jabo, yang mengundang Iwan Fals, di usia senjanya. Menghibur 800 penggemar beratnya.
Denger-denger, gosipnya, Iwan dan Jabo, sudah ancang-ancang kolaborasi. Tunggu saja, entah kapan tanggal mainnya. Wassalam!
21 September 2022
Sumber penulis/foto: Cocomeo Cacamarica
0 Comments