Disusun oleh :
Iman Mubarak Ahmad
• "Syari'at memerintahkan anak-anak untuk tidak berpuasa. Mereka diperbolehkan berpuasa setelah menginjak masa puber. Kita jangan menyuruh anak-anak berpuasa karena hal itu merupakan dosa."
(Hadhrat Khalifatul Masih V atba. ; Khutbah Jum'at, 3 Juni 2016)
• Dapat dibuktikan dari berbagai sumber, baik Al-Qur'an ataupun Hadits Nabi Muhammad Saw, yang harus ditekankan kepada anak-anak bukanlah Puasa, akan tetapi yang harus ditekankan kepada anak-anak adalah Sholat.
Nabi Muhammad Saw begitu memerintahkan kepada para orang tua agar mengajarkan anak-anaknya untuk Sholat ketika usia mereka menginjak 7 tahun dan bahkan, jika pada usia 10 tahun mereka masih lalai dalam Sholat, orang tua boleh memberikan hukuman untuk mereka.
Tetapi perintah ini tidak berlaku kepada Puasa. Karena sesungguhnya Puasa diwajibkan bagi yang telah Baligh dan bukan yang dalam keadaan sakit ataupun safar.
• Prof. Habibullah Khan, M.Sc menjelaskan :
"Hendaknya anak-anak jangan diizinkan berpuasa. Karena perkembangan kecerdasan dan perkembangan badannya akan terganggu. Ya, kalau anak itu sudah cukup besar, sebelum baligh dalam musim-pertengahan (tidak terlalu panas), berpuasa satu dua hari tidaklah mengapa."
(Kurikulum Dasar Pengetahuan Agama, hal.37-38)
• Walaupun Puasa tidak wajib bagi anak-anak, akan tetapi para orang tua hendaknya menanamkan ajaran pentingnya berpuasa Ramadhan kepada anak-anaknya.
Seperti kita mengajarkan bahwa kita harus menghormati orang-orang yang sedang berpuasa dengan tidak makan atau minum didepan mereka.
Atau ajaklah anak-anak untuk ikut Sahur atau berbuka puasa bersama keluarga.
• Didalam buku Surga Dibawah Telapak Kakimu, hal.81 dijelaskan bahwa Hadhrat Mushlih Mau'ud r.a. (Khalifatul Masih II) mengingatkan kepada para orang tua agar mengajak anak-anak mereka berpuasa secara bertahap, yaitu :
• Usia 16 tahun : berpuasa selama 2 minggu.
• Usia 17 tahun : berpuasa selama 3 minggu.
• Usia 18 tahun : berpuasa selama 1 bulan penuh.
0 Comments