SELAMAT DATANG DI BLOG "IWAN FALS INFO" SEMOGA BERMANFAAT BAGI PARA PENGUNJUNG

Iwan Fals | Tak Perlu Menunggu Negara hancur


RAKYAT memerlukan sistem, bukan figur. Soalnya, siapa pun yang memimpin negeri ini akan dihadapkan pada masalah yang sama; sulitnya mengelola negara hanya karena tidak adanya sistem yang baku. Entah itu Habibie, Wiranto, Amien, atau siapa Mega. Harus diakui, sejak lahir kita tidak memiliki sistem bernegara.
Kondisi itu diperburuk oleh ulah orang tua kita yang belum mau menanggalkan kebiasaannya yang enak-enak. Hidup enak, makan cukup, disanjung, dimuliakan dalam jabatan tertentu, termasuk kebiasaan disogok. Andaikata mereka melepaskan perilaku feodal tadi, baru kita bicara bagaimana kita mengurus dan mengelola negara dengan baik.

Atau mungkin, itu yang membuat pemerintah tak kunjung mampu memadamkan api kerusuhan. Tapi, ingat ini bukan yang pertama kali kita mengalami peristiwa tragis. Sebelumnya sudah banyak contoh. Begitu pun, sebenarnya kita bisa bermain dari pengalaman di belahan dunia seperti yang terjadi di Yugoslavia, Afrika atau di Kolombia.

Barangkali, atau kerusuhan baru muncul pertama kali, itu wajar kita lambat. Atau, andaikata kita tidak memiliki cermin dari negara-negara lain, ini juga sangat dimaklumi kalau kerusuhan di Tanah Air berkepanjangan jadi, kalau melihat pengalaman tadi tidak ada alasan kerusuhan makin meluas. Sudah saatnya aparat bertindak keras. Apapun hasilnya. Yang penting kerusuhan tidak meluas dan melebar ke wilayah lain.

Masih bnyak tokoh masyarakat terutama di daerah yang bisa didengar omongannya. Kalaupun mereka tidak mendengar wejangan tokohnya, ya di dor. Soalnya walau tokohnya sudah tidak dipercaya, mau percaya siapa lagi. Akhirnya yang bicara ya pelor.

Rakyat sudah terlalu lama menunggu. Dan, apakah harus menunggu sampai negara hancur?

Sumber : Tabloid Demokrasi, tahun 1999 (Firman)
Kutipan : Yunasjen

==============================
Artikel ini diambil dari majalah/koran kemudian telah di ketik ulang dan di re-upload, dan ini hanya sekedar membagi wawasan agar dapat membacanya kembali, khususnya kepada penggemar Iwan Fals. Semoga bermanfaat.
Haturnuhun

Post a Comment

0 Comments